Pemilik Klub Chelsea Boleh Berganti

 

Pemilik Klub Chelsea, Roman Abramovich boleh mengumumkan penjualan klubnya,  tetapi bagi Thomas Tuchel, isu tersebut tak akan sampai mengganggu kinerja dan cintanya untuk klub. Saat ini Chelsea diyakini sedang sibuk di balik layar, Abramovich ada di posisi sulit karena darahnya sebagai orang Rusia dan dikenal dekat dengan Presiden Rusia yakni Vladimir Putin.

Sekitar sepekan terakhir, Rusia melakukan invasi ke Ukraina. Ratusan korban sudah berjatuhan, serangan militer Rusia memaksa sipil Ukraina meninggalkan negaranya. Akibatnya, untuk menekan rusia, negara-negara Eropa beramai-ramai menjatuhkan sanksi ekonomi. Dampaknya juga sampai ke sepak bola, Chelsea terancam.

Dunia sepak bola sudah bergerak menekan Rusia. Sebagai contoh, UEFA melarang Rusia mengenakan bendera dan lagu kebangsaan saat bermain. Schalke 04 mengakhiri kerja sama sponsorship dengan Gazprom, perusahaan gas asal Rusia. Sanksi yang sama juga mungkin menyerang Chelsea. Tentu penikmat sepak bola tahu bahwa Chelsea berkembang pesat di bawah tangan Abramovich belasan tahun terakhir, Abramovich mungkin tidak terlibat langsung dalam invasi Rusia. Namun, dengan menekan Abramovich, secara tidak langsung Putin akan tertekan. Di tengah tekanan tersebut, Abramovich mengumumkan bahwa dia berniat menjual Chelsea. Jadi, ada kemungkinan pergantian pemilik klub, tentu kondisi ini berpengaruh kepada pelatih dan tim.

"Saya sudah berkali-kali mengatakan ini, saya suka bekerja di Premier League, di Inggris. Saya suka dengan tradisi dan cinta mereka untuk olahraga, khususnya sepak bola," kata Tuchel.

"Chelsea, bagi saya, adalah pasangan sempurna. Saya senang berada di ini dan saya menyukai segala hal soal klub. Semoga bisa terus berlanjut."